Rabu, 03 Juni 2015

[002] Al Baqarah Ayat 076

««•»»
Surah Al Baqarah 76

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُمْ بِهِ عِنْدَ رَبِّكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
««•»»
wa-idzaa laquu alladziina aamanuu qaaluu aamannaa wa-idzaa khalaa ba'dhuhum ilaa ba'dhin qaaluu atuhadditsuunahum bimaa fataha allaahu 'alaykum liyuhaajjuukum bihi 'inda rabbikum afalaa ta'qiluuna
««•»»
Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:" Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mu'min) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?" {66}.
{66} Sebagian Bani Israil yang mengaku beriman kepada Nabi Muhammad s.a.w itu pernah bercerita kepada orang-orang Islam, bahwa dalam Taurat memang disebutkan tentang kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. Maka golongan lain menegur mereka dengan mengatakan: "Mengapa kamu ceritakan hal itu kepada orang-orang Islam sehingga hujjah mereka bertambah kuat?"
««•»»
When they meet the faithful, they say, ‘We believe,’ and when they are alone with one another, they say, ‘Do you recount to them what Allah has revealed to you, so that they may argue with you therewith before your Lord? Do you not apply reason?’
««•»»

Ayat ini memberitakan tentang beberapa watak orang-orang Yahudi yang tak dapat diharapkan lagi iman mereka, yaitu watak mereka menyerupai watak orang munafik dan juga menerangkan tingkah laku mereka.

Ayat ini menjelaskan bahwa apabila orang-orang Yahudi yang bersikap munafik berjumpa dengan para sahabat Nabi saw mereka berkata, "Kami juga beriman seperti kamu, kami mengakui bahwa kamu dalam kebenaran dan bahwa Muhammad saw itu memang pesuruh Allah yang telah diterangkan di dalam kitab Taurat." Mereka mengucapkan kata-kata itu dengan maksud untuk menenteramkan hati orang-orang Aus dan Khazraj yang pernah menjadi teman sekutu mereka. Tetapi ketika mereka berada di tengah-tengah kaumnya, mereka dicela oleh kaumnya itu dengan mengatakan, "Mengapa mereka mengabarkan kepada orang Islam apa yang diterangkan Allah tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. secara khusus di dalam Taurat. Seharusnya kabar itu dirahasiakan dan tidak boleh seorangpun mengetahuinya karunia kalau rahasia itu dibukakan, berarti orang-orang mukmin mempunyai alasan yang kuat untuk mengatakan hujah-hujah mereka sendiri di hadapan Allah.

Tindakan yang demikian dianggap oleh mereka sebagai perbuatan tercela, tidak diperkirakan sebelumnya akibat yang buruk dari padanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan jika mereka berjumpa) maksudnya jika orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik itu bertemu dengan (orang-orang beriman, mereka mengatakan, "Kami pun telah beriman") bahwa Muhammad itu adalah seorang nabi yang telah diberitakan kedatangannya dalam kitab suci kami, (tetapi bila mereka telah kembali) atau berada (sesama mereka, maka kata mereka) yakni para pemimpin mereka yang bukan munafik kepada yang munafik itu, ("Apakah kamu hendak menceritakan kepada mereka) maksudnya kepada orang-orang mukmin (tentang apa yang telah dibukakan Allah kepada kamu) artinya tentang hal-hal yang telah diberitahukan Allah kepadamu dalam Taurat mengenai sifat-sifat dan ciri-ciri Muhammad (sehingga dengan demikian mereka dapat mematahkan alasanmu) `lam` di sini berarti `mengakibatkan` (dengannya di sisi Tuhanmu) yakni di akhirat kelak, di mana mereka akan dapat mengajukan bukti penyelewenganmu, yaitu tak hendak mengikuti Muhammad padahal mengetahui kebenarannya. (Tidaklah kamu mengerti?") bahwa mereka akan dapat mematahkan alasanmu jika kamu menyebut-nyebut soal itu? Dari itu hentikanlah tindakanmu itu!
««•»»
And when they, the hypocrites from among the Jews, meet those who believe, they say, ‘We believe’, that Muhammad (s) is a prophet and that he is the one of whom we have been given good tidings in our Book; but when they go in private one to another, they, their leaders the ones not involved in the hypocrisy, say, to those hypocrites: ‘Do you speak to them, the believers, of what God has disclosed to you, that is, what He has made known to you of Muhammad’s (s) description in the Torah, so that they may thereby dispute (the lām of li-yuhājjūkum, ‘that they may dispute with you’, is the lām of ‘becoming’) with you before your Lord?, in the Hereafter and hold the proof against you for not following him [Muhammad (s)], despite your knowledge of his sincerity? Have you no understanding?’ of the fact that they will contend with you if you speak to them in this way? So beware.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 75]•[AYAT 77]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
76of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=76&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:76


[002] Al Baqarah Ayat 075

««•»»
Surah Al Baqarah 75

أَفَتَطْمَعُونَ أَنْ يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
««•»»
afatathma'uuna an yu/minuu lakum waqad kaana fariiqun minhum yasma'uuna kalaama allaahi tsumma yuharrifuunahu min ba'di maa 'aqaluuhu wahum ya'lamuuna
««•»»
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?{65}.
{65} Yang dimaksud ialah nenek-moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu dirobah-robah mereka; di antaranya sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taurat itu.
««•»»
Are you then eager that they should believe you,[1] though a part of them would hear the word of Allah and then they would distort it[2] after they had understood it, and they knew [what they were doing]?
[1] This is an address to the muslims who were eager that the Jews should embrace Islam and follow the Prophet’s teachings.
[2] Cf. 4:46; 5:13, 41,  for this characteristic of the Jews.
««•»»

Dalam ayat ini Allah mengarahkan kembali firman-Nya kepada orang-orang mukmin agar mereka jangan terlalu banyak mengharapkan akan berimannya orang-orang Yahudi karunia watak mereka tidaklah jauh berbeda dengan watak nenek moyang mereka.

Hal yang demikian itu disebabkan adanya pendeta-pendeta Yahudi pada zaman dahulu yang mempelajari Taurat dan memahaminya kemudian merubah pengertiannya bahkan mengganti ayat-ayatnya dengan sengaja. Mereka sebenarnya menyadari bahwa mereka telah melakukan penyelewengan dengan memutar balikkan isi Taurat itu. Pelajaran agama yang sudah diputar balikkan itulah yang diajarkan kepada keturunannya. Dan orang Yahudi pada zaman Rasul saw. berpegang teguh dengan ajaran nenek moyang mereka yang keliru itu.

Keinginan yang besar dari Nabi saw. dan kaum muslimin supaya orang Yahudi beriman dan mengikuti tuntunan Islam disebabkan agama mereka paling dekat dengan Islam lagi mereka mempunyai Al Kitab dari Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Apakah masih kamu harapkan) hai orang beriman (bahwa mereka akan beriman) yakni orang-orang Yahudi itu (kepadamu, sedangkan sebagian) atau satu golongan (di antara mereka) yakni pendeta-pendeta mereka (mendengar firman Allah) yaitu Taurat (lalu mengubahnya) (setelah mereka memahaminya) (padahal mereka mengetahui) bahwa sebenarnya mereka mengada-ada. Pertanyaan di sini berarti sanggahan terhadap orang-orang beriman hingga berarti, "Tak usah kamu harapkan mereka akan beriman karena dulu mereka juga sudah kafir!"
««•»»
Are you then so eager, O believers, that they, the Jews, should believe you, seeing there is a party of them, a group of their rabbis, that heard God’s word, in the Torah, and then tampered with it, changing it, and that, after they had comprehended it, [after] they had understood it, knowingly?, [knowing full well] that they were indulging in mendacity (the hamza [at the beginning of the verb a-fa-tatma‘ūn] is [an interrogative] for rejection, in other words, ‘Do not be so eager, for they have disbelieved before’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 74]•[AYAT 76]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
75of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=75&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:75


[002] Al Baqarah Ayat 074

««•»»
Surah Al Baqarah 74

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
««•»»
tsumma qasat quluubukum min ba'di dzaalika fahiya kaalhijaarati aw asyaddu qaswatan wa-inna mina alhijaarati lamaa yatafajjaru minhu al-anhaaru wa-inna minhaa lamaa yasysyaqqaqu fayakhruju minhu almaau wa-inna minhaa lamaa yahbithu min khasyyati allaahi wamaa allaahu bighaafilin 'ammaa ta'maluuna
««•»»
kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
««•»»
Then your hearts hardened after that; so they are like stones, or even harder. For indeed there are some stones from which streams gush forth, and indeed there are some of them that split, and water issues from them, and indeed there are some of them that fall for the fear of Allah. And Allah is not oblivious of what you do.
««•»»

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan watak orang-orang Yahudi. Sesudah mereka diberi petunjuk ke jalan yang benar dan mereka sudah pula memahami kebenaran itu, mereka lari din padanya dan hati mereka keras membatu bahkan lebih keras lagi. Allah mengumpamakan hati orang Yahudi itu dengan batu untuk menunjukkan kekerasan hati mereka untuk menerima petunjuk Allah. Bahkan mungkin lebih keras lagi. Walau bagaimanapun kerasnya batu tetapi pada suatu saat dan oleh suatu sebab dapat belah atau retak. Dan dari batu yang retak itu memancarlah air dan kemudian berkumpul menjadi anak-anak sungai. Kadang-kadang batu-batu itu jatuh dari gunung karunia patuh kepada kekuasaan Allah. Demikianlah halnya hati orang Yahudi lebih keras dari batu bagaikan tak mengenal retak sedikit pun. Hati mereka tak terpengaruh oleh ajaran-ajaran agama ataupun nasihat-nasihat yang biasanya dapat menembus hati manusia.

Namun demikian di antara hati yang keras membatu itu terdapat hati yang disinari iman, sehingga hati itu berubah dari kekerasan menjadi lembut karunia takut kepada Allah swt.

Yang demikian itu banyak disaksikan dalam kehidupan sehari-hari. Hati yang tadinya biasa membangkang menentang agama akhirnya menjadi lembut, orang yang biasanya berbuat maksiat menjadi orang yang taat berkat petunjuk Allah swt.

Allah berfirman:
وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka, sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat memperhitungkannya.
(QS Ali Imran [3]:199)
Demikian pula pada ayat lain Allah berfirman:
وَمِنَ الْأَعْرَابِ مَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ قُرُبَاتٍ عِنْدَ اللَّهِ وَصَلَوَاتِ الرَّسُولِ
Dan di antara orang-orang Badui itu ada orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa rasul.
(QS At Taubah [9]:99)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian hatimu menjadi keras) ditujukan kepada orang-orang Yahudi hingga tak dapat dimasuki kebenaran (setelah itu) yakni setelah peristiwa dihidupkannya orang yang telah mati dan kejadian-kejadian sebelumnya, (maka ia adalah seperti batu) dalam kerasnya (atau lebih keras lagi) daripada batu. (Padahal di antara batu-batu itu sesungguhnya ada yang mengalir anak-anak sungai daripadanya dan di antaranya ada pula yang terbelah) asalnya `yatasyaqqaqu` lalu ta diidgamkan pada syin hingga menjadi `yasysyaqqaqu` (lalu keluarlah air daripadanya dan sesungguhnya di antaranya ada pula yang jatuh meluncur) dari atas ke bawah (karena takut kepada Allah) sebaliknya hatimu tidak terpengaruh karenanya serta tidak pula menjadi lunak atau tunduk. (Dan Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan) hanya ditangguhkan-Nya menjatuhkan hukuman hingga saatnya nanti. Menurut satu qiraat bukan `ta`maluun` tetapi `ya`maluun`, artinya `yang mereka kerjakan,` sehingga berarti mengalihkan arah pembicaraan.
««•»»
Then your hearts became hardened, O you Jews, they [your hearts] became stiffened against acceptance of the truth, thereafter, that is, after what is mentioned of the bringing back to life of the slain man and the other signs before this; and they are like stones, in their hardness, or even yet harder, than these; for there are stones from which rivers come gushing, and others split (yashshaqqaq: the initial tā’ [of the root-form yatashaqqaq] has been assimilated with the shīn), so that water issues from them; and others come down, from on high, in fear of God, while your hearts are unmoved, unstirred and not humbled; And God is not heedless of what you do, but instead, He gives you respite until your time comes (ta‘malūna, ‘you do’: a variant reading has ya‘malūna, ‘they do’, indicating a shift to the third person address).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 73]•[AYAT 75]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
74of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=74&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:74


[002] Al Baqarah Ayat 073

««•»»
Surah Al Baqarah 73

فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذَلِكَ يُحْيِي اللَّهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
««•»»
faqulnaa idhribuuhu biba'dhihaa kadzaalika yuhyii allaahu almawtaa wayuriikum aayaatihi la'allakum ta'qiluuna
««•»»
Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti {64}.
{64} Menurut jumhur mufassirin ayat ini ada hubungannya dengan Peristiwa yang dilakukan oleh seorang dari Bani Israil. masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. setelah mereka membawa persoalan itu kepada Musa a.s., Allah menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina agar orang yang terbunuh itu dapat hidup kembali dan menerangkan siapa yang membunuhnya setelah dipukul dengan sebahagian tubuh sapi itu.
««•»»
We said, ‘Strike him with a piece of it:’ thus does Allah revive the dead, and He shows you His signs so that you may apply reason.
««•»»

Dalam ayat ini Allah memerintahkan supaya orang yang terbunuh itu dipukul dengan sebagian anggota lembu betina itu supaya orang itu hidup kembali.

Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati.

Diriwayatkan, bahwa ketika Bani Israel memukul orang yang terbunuh itu, maka dengan izin Allah berdirilah dia dan urat-urat lehernya mengucurkan darah seraya berkata, "Saya dibunuh oleh Si Anu dan Si Anu". Yang keduanya adalah anak pamannya. Kemudian dia pun jatuh mati kembali. Maka kedua pembunuh tersebut ditangkap dan dibunuh.

Nabi Musa a.s. menyuruh mereka memukulkan bagian tubuh anggota sapi itu dan bukan Nabi Musa sendiri yang melakukannya, disebabkan untuk menghindari tuduhan bahwa beliau berbuat sihir. Allah memper1ihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada bangsa Yahudi agar mereka memahami rahasia-rahasia syariat agama dan faedahnya tunduk kepada syariat itu. Dan supaya mereka mencegah diri dari mengikuti hawa nafsu dan supaya mereka menaati Allah dalam semua perintah-perintah-Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Lalu firman Kami, "Pukullah dia) maksudnya mayat dari orang yang terbunuh tadi (dengan salah satu anggota badan sapi betina itu!") Lalu mereka pukul dengan lidah atau pangkal ekornya sehingga ia pun hidup kembali dan mengatakan siapa pembunuhnya yang tiada lain dari dua orang saudara sepupunya yang disebutkan namanya masing-masing. Kemudian ia menjadi mayat kembali, maka kedua pembunuhnya tidak diperbolehkan untuk mendapatkan harta warisan, bahkan mereka pun dibunuh pula lalu firman Allah Taala, ("Demikianlah) maksudnya caranya (Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda-Nya) bukti-bukti kekuasaan-Nya (agar kamu memikirkan") dan merenungkannya sehingga mengerti dan mengimani Allah yang kuasa menghidupkan seorang manusia yang telah meninggal juga sanggup menghidupkan berjuta-juta manusia lainnya.
««•»»
so We said, ‘Smite him, the slain man, with part of it’, and so when he was struck with its tongue or its tail, he came back to life and said, ‘So-and-so killed me’, and after pointing out two of his cousins, he died; the two [killers] were denied the inheritance and were later killed. God says: even so, is the revival, for, God brings to life the dead, and He shows you His signs, the proofs of His power, so that you might understand, [that you might] reflect and realise that the One capable of reviving a single soul is also capable of reviving a multitude of souls, and then believe.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 72]•[AYAT 74]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
73of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=73&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:73


[002] Al Baqarah Ayat 072

««•»»
Surah Al Baqarah 72

وَإِذ قَتَلتُم نَفسًا فَادّارَأتُم فيها ۖ وَاللَّهُ مُخرِجٌ ما كُنتُم تَكتُمونَ
««•»»
wa-idz qataltum nafsan faiddaara/tum fiihaa waallaahu mukhrijun maa kuntum taktumuuna
««•»»
Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.
««•»»
And when you killed a soul, and accused one another about it —and Allah was to expose whatever you were concealing—
««•»»

Allah swt. mengungkapkan dalam ayat ini kejahatan orang Yahudi yang berkenaan dengan pembunuhan yang dilakukan mereka terhadap seseorang, kemudian mereka saling tuduh-menuduh mengenai pelaku pembunuhan itu, sehingga perkara ini menjadi kabur. Tetapi Allah tidaklah membiarkan perkara ini tetap kabur dan tertutup. Untuk membuka rahasia pembunuhan ini Allah memerintahkan kepada mereka supaya menyembelih sapi betina, sebagaimana disebutkan dalam ayat 67 yang lalu.

Bila diperhatikan urutan cerita seperti yang tercantum di awal kelompok ayat ini maka ayat 72 terletak di depan ayat 67, sebab peristiwa pembunuhan inilah yang mengakibatkan adanya perintah Allah untuk menyembelih sapi. Tetapi di dalam urutan ayat peristiwa penyembelihan sapi itulah yang didahulukan. karunia yang dipentingkan ialah pengusutan perkara pembunuhan itu dengan mencari lebih dahulu pembunuhnya yaitu dengan jalan menyembelih sapi betina yang diperintahkan Allah itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan ketika kamu membunuh seorang manusia, lalu kamu tuduh-menuduh tentang hal itu) asalnya fatadaara`tum, lalu ta diidgamkan ke dal yang berarti bertengkar dan saling menuduh (sedangkan Allah menyingkapkan) atau memperlihatkan (apa yang kamu sembunyikan) tentang persoalan tersebut. Kalimat ini adalah suatu interupsi dan merupakan awal kisah.
««•»»
And when you killed a living soul, and disputed thereon (iddāra’tum: the tā’ [of the root-form itdāra’tum] has been assimilated with the dāl) — and God disclosed what you were hiding (this is a parenthetical statement; the story begins here [with wa-idh qataltum nafsan, ‘and when you killed a soul’… and continues in the following]):
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 71]•[AYAT 73]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
72of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=72&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:72


[002] Al Baqarah Ayat 071

««•»»
Surah Al Baqarah 71

قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَا ذَلُولٌ تُثِيرُ الْأَرْضَ وَلَا تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لَا شِيَةَ فِيهَا قَالُوا الْآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ
««•»»
qaala innahu yaquulu innahaa baqaratun laa dzaluulun tutsiiru al-ardha walaa tasqii alhartsa musallamatun laa syiyata fiihaa qaaluu al-aana ji/ta bialhaqqi fadzabahuuhaa wamaa kaaduu yaf'aluuna
««•»»
Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu {6}.
{6}  Karena sapi yang menurut syarat yang disebutkan itu sukar diperoleh, hampir mereka tidak dapat menemukannya.
««•»»
He said, ‘He says, She is a cow not broken to till the earth or to water the tillage, sound and without blemish.’ They said, ‘Now have you come up with the truth!’ And they slaughtered it, though they were about not to do it.
««•»»

Sapi betina yang diperintahkan untuk disembelih itu, ialah seekor sapi yang belum pernah dipergunakan untuk membajak dan mengangkut air dan tidak bercacat sedikit pun.

Setelah mendapat keterangan ini, mereka menyatakan bahwa Musa telah menguraikan hakikat sapi yang sebenarnya, yang diperintahkan kepada mereka untuk menyembelihnya. Merekapun mencari lembu betina yang memenuhi segala ciri-ciri yang telah diterangkan itu. Akhirnya mereka mendapatkannya dan kemudian mereka menyembelihnya. Hampir-hampir mereka tidak sanggup mengerjakannya karunia telah terlalu sukar untuk mendapatkan lembu yang dimaksud. Akhirnya mereka menyembelih sapi betina yang dimaksud setelah mereka menunda-nunda dan mendapati kesulitan kesulitan.

Dalam suatu hadis disebutkan, "Kalau sekiranya mereka terus menyembelih salah seekor sapi betina di kala mereka menerima perintah, cukuplah sudah. Akan tetapi mereka mengajukan pertanyaan yang memberatkan mereka sendiri, maka Allah pun memberatkannya". (HR Ibnu Jarir dari Ibnu 'Abbas)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kata Musa, "Allah berfirman bahwa sapi betina itu ialah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk bekerja) (membajak tanah) untuk ditanami. Kalimat belakang ini menjadi sifat bagi `dipakai untuk bekerja` dan termasuk barang yang dinafikan. (dan tidak pula untuk mengairi tanaman) atau tanah yang dipersiapkan untuk ditanami tumbuh-tumbuhan (tidak bercacat) bebas dari aib dan bekas-bekas bekerja berat (tidak ada belangnya.") tidak ada warna lain dari warna aslinya.

(Kata mereka, "Sekarang barulah kamu mengatakan kebenaran.") Maksudnya memberikan penjelasan yang cukup jelas tentang sapi yang dimaksud. Mereka cari sapi tersebut dan kebetulan ditemukan pada seorang anak muda yang berbakti kepada ibunya, lalu mereka beli dengan emas sepenuh bungkusan yang terbuat dari kulit sapi itu. (Lalu mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakannya) karena harganya yang tinggi. Dalam sebuah hadis disebutkan, seandainya mereka segera menyembelih seekor sapi betina yang ada tanpa banyak tanya, yang demikian itu akan mencukupi. Tetapi mereka menyusahkan diri mereka sendiri sehingga dipersulit oleh Allah.
««•»»
He said, ‘He says she shall be a cow not broken, not subdued for labour, that is, to plough the earth, churning its soil for sowing (tuthīr al-ard: the clause describes the word dhalūl, and constitutes part of the negation); or to water the tillage, that is, the land prepared for sowing; one safe, from faults and the effects of toil; with no blemish, of a colour other than her own, on her’. They said, ‘Now you have brought the truth’, that is, [now] you have explained it clearly; they thus sought it out and found it with a boy very dutiful towards his mother, and they eventually purchased it for the equivalent of its weight in gold; and so they sacrificed her, even though they very nearly did not, on account of its excessive cost. In a hadīth [it is stated that], ‘Had they sacrificed any cow, it would have sufficed them, but they made it difficult for themselves and so God made it difficult for them’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 70]•[AYAT 72]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
71of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=71&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:71


[002] Al Baqarah Ayat 070

««•»»
Surah Al Baqarah 70

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ
««•»»
qaaluu ud'u lanaa rabbaka yubayyin lanaa maa hiya inna albaqara tasyaabaha 'alaynaa wa-innaa in syaa-a allaahu lamuhtaduuna
««•»»
Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."
««•»»
They said, ‘Invoke your Lord for us, that He may clarify for us what she may be. Indeed all cows are much alike to us, and, if Allah wishes, we will surely be guided.’
««•»»

Pada ayat ini mereka menanyakan lagi tentang apa yang telah mereka, tanyakan sebelumnya, "Sapi apakah itu, sapi itu masih samar bagi kami".

Semua itu sebenarnya sudah diterangkan tetapi mereka merasa belum sempurna penjelasan yang telah diberikan bahkan bagi mereka masih merasa samar-samar karunia ciri-ciri lembu itu hampir serupa sehingga tidak dapat menentukan mana yang akan disembelih.

Dengan pertanyaan yang terakhir ini, mereka mengharapkan mendapat petunjuk tentang sapi yang dibutuhkan atau petunjuk kepada hikmah dan rahasia perintah penyembelihannya sapi itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kata mereka, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dijelaskan-Nya bagi kami hakikat sapi betina itu) apakah yang dimanjakan ataukah yang dipekerjakan? (karena sesungguhnya sapi itu) yakni kalau jenisnya baru yang disebutkan sifatnya itu (masih samar bagi kami) karena banyaknya hingga kami tidak mengetahui mana yang dimaksud (dan sesungguhnya kami insya Allah akan memperoleh petunjuk.") untuk mendapatkannya. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa sekiranya mereka tidak mengucapkan insya Allah, tidaklah akan dijelaskan kepada mereka untuk selama-lamanya.
««•»»
They said, ‘Pray to your Lord for us, that He make clear to us what she may be: does it graze freely or is it used in labour?; the cows (that is, the species described in the way mentioned), are all alike to us, because there are many of them and we have not been able to find the one sought after; and if God wills, we shall then be guided’ to it. In one hadīth [it is reported]: ‘Had they not uttered the proviso [inshā’a Llāh], it would never have been made clear to them’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 69]•[AYAT 71]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
70of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=70&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:70


[002] Al Baqarah Ayat 069

««•»»
Surah Al Baqarah 69

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ
««•»»
qaaluu ud'u lanaa rabbaka yubayyin lanaa maa lawnuhaa qaala innahu yaquulu innahaa baqaratun shafraau faaqi'un lawnuhaa tasurru alnnaazhiriina
««•»»
Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
««•»»
They said, ‘Invoke your Lord for us, that He may clarify for us what her colour may be.’ He said, ‘He says, She is a cow that is yellow, of a bright hue, pleasing to the onlookers.’
««•»»

Sesudah menanyakan umur lembu itu, mereka berkata, "Mohonkanlah kepada kami, bagaimana warna lembu itu". Mereka diberi jawaban yang cukup jelas yang dapat membedakan lembu yang dimaksud itu dari yang lain. Musa mengatakan bahwa warna lembu itu kuning tua yang menyenangkan hati orang yang melihatnya. Akan tetapi mereka tidak puas dengan jawaban tersebut. Bahkan mereka terus bertanya dan menambah pertanyaan lagi yang mempersulit diri mereka sendiri.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kata mereka, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dijelaskan-Nya kepada kami apa warnanya!" Jawab Musa, "Allah berfirman bahwa sapi betina itu ialah sapi betina yang kuning, yakni yang kuning tua warnanya, maksudnya yang kuning pekat (yang menyenangkan orang-orang yang memandang.") artinya menarik hati mereka disebabkan keelokannya.
««•»»
They said, ‘Pray to your Lord for us, that He make clear to us what her colour may be’ He said, ‘He says she shall be a golden cow, bright in colour, that is, of a very intense yellow, gladdening to beholders: its beauty will please those that look at it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 68]•[AYAT 70]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
69of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=69&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:69


[002] Al Baqarah Ayat 068

««•»»

Surah Al Baqarah 68

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَا فَارِضٌ وَلَا بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ
««•»»
qaaluu ud'u lanaa rabbaka yubayyin lanaa maa hiya qaala innahu yaquulu innahaa baqaratun laa faaridhun walaa bikrun 'awaanun bayna dzaalika faif'aluu maa tu/maruuna
««•»»
Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".
««•»»
They said, ‘Invoke your Lord for us, that He may clarify for us what she may be.’ He said, ‘He says, She is a cow, neither old nor young, of a middle age. Now do what you are commanded.’
««•»»

Bani Israel berkata lagi kepada Musa, "Tanyakanlah kepada Allah supaya diterangkan-Nya kepada kami, tanda-tanda lembu yang dimaksudkan itu". Musa menjawab, "Lembu yang harus disembelih itu bukan yang tua dan bukan pula yang muda tetapi yang sedang umurnya. Turutilah perintah itu dan laksanakanlah segera". Mereka disuruh segera menaati perintah itu dan dilarang berkeras kepala. Sebenarnya mereka dapat melaksanakan penyembelihan lembu itu dengan penerangan yang sudah diberikan itu. Tetapi mereka membandel dan terus melanjutkan dan memperbanyak pertanyaan. Bahkan mereka menanyakan lagi.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka bertanya, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu agar Dia menjelaskan kepada kami, sapi betina yang manakah itu?") maksudnya tentang usianya, apakah yang tua atau yang muda? (Jawab Musa, "Allah berfirman bahwa sapi itu ialah sapi betina yang tidak tua) berusia lanjut (dan tidak pula muda) atau terlalu kecil, tetapi (pertengahan) (di antara demikian), yakni di antara tua dan muda tadi (maka lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu.") yaitu supaya menyembelih sapi yang telah dijelaskan itu.
««•»»
But when they realised that he was being serious, They said, ‘Pray to your Lord for us, that He may make clear to us what she may be’, its true nature, He, Moses, said, ‘He, God, says she is a cow neither old, nor virgin, that is, young, middling between the two, in terms of age; so do what you have been commanded’, by way of sacrificing it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 67]•[AYAT 69]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
68of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=68&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:68


[002] Al Baqarah Ayat 067

««•»»
Surah Al Baqarah 67

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
««•»»
wa-idz qaala muusaa liqawmihi inna allaaha ya/murukum an tadzbahuu baqaratan qaaluu atattakhidzunaa huzuwan qaala a'uudzu biallaahi an akuuna mina aljaahiliina
««•»»
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan {62}?"
Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
{62} Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.
««•»»
And when Moses said to his people, ‘Indeed Allah commands you to slaughter a cow,’ they said, ‘Do you take us in derision?’ He said, ‘I seek Allah’s protection lest I should be one of the senseless!’
««•»»

Ketika Mesa memerintahkan Bani Israel menyembelih sapi. mereka berkata kepada Nabi Musa, "Apakah kamu mempermainkan kami?" Kami bertanya kepadamu tentang perkara pembunuhan, lalu kamu menyuruh kami menyembelih sapi betina. ini ganjil sekali dan jauh dari pada yang kami maksudkan.

Seharusnya Bani Israel menjalankan perintah Nabi Musa itu dan menyambutnya dengan patuh dan taat, kemudian mereka menunggu apa yang akan terjadi sesudah itu tetapi mereka berbuat sebaliknya.

Perkataan mereka itu sebagai bukti bahwa mereka sangat kasar tabiatnya dan tidak mengakui kekuasaan Allah Taala. Musa menjawab, "Saya berlindung kepada Allah dari pada memperolok-olokan manusia" karunia perbuatan itu termasuk perbuatan orang jahil, lebih-lebih bagi seorang rasul yang akan menyampaikan risalah dan menyampaikan hukum-hukum Allah kepada manusia.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) ingatlah (ketika Musa berkata kepada kaumnya,) yakni ketika ada di antara mereka itu seseorang yang terbunuh sedangkan mereka tidak tahu siapa pembunuhnya, lalu mereka minta kepada Musa untuk memohonkan kepada Allah agar Dia dapat memberitahukan siapa pembunuhnya itu. Maka dia memohon, lalu katanya, ("Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Jawab mereka, "Apakah kamu hendak menjadikan kami sebagai bahan ejekan?") artinya suruhan kamu itu akan menyebabkan kami menjadi sasaran olok-olok dan tertawaan orang. (Jawab Musa, "Aku berlindung) maksudnya aku tidak sudi (kepada Allah) akan (menjadi golongan orang-orang yang jahil.") yang suka berolok-olok. Tatkala mereka ketahui bahwa Musa bersungguh-sungguh.
««•»»
And, mention, when Moses said to his people, when one among them was killed and the killer was not known, and so they asked Moses to pray to God to reveal the killer, which he did; ‘God commands you to sacrifice a cow’. They said, ‘Do you take us in mockery?’, that is, making fun of us when you answer us like this? He said, ‘I take refuge with, I seek defence with, God lest I should be one of the ignorant’, one of those who indulge in mockery.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 66]•[AYAT 68]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
67of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=67&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:67


[002] Al Baqarah Ayat 066

««•»»
Surah Al Baqarah 66

فَجَعَلْنَاهَا نَكَالًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
««•»»
faja'alnaahaa nakaalan limaa bayna yadayhaa wamaa khalfahaa wamaw'izhatan lilmuttaqiina
««•»»
Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
««•»»
So We made it an exemplary punishment for the present and the succeeding [generations], and an advice to the Godwary.
««•»»

Pada ayat ini, Allah menerangkan maksud dari hukuman yang dijatuhkan kepada Bani Israel untuk menjadi pelajaran bagi manusia supaya mencegahnya dari perbuatan-perbuatan yang melampaui ketentuan-ketentuan Allah, baik untuk orang yang (hidup) di waktu itu, maupun yang hidup sesudahnya sampai hari kiamat.

Siksa itu sebab juga menjadi pelajaran yang baik bagi orang-orang yang bertakwa. Orang-orang yang bertakwa senantiasa mengambil pelajaran dengan segala macam kejadian dan selalu menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang melampaui batas.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka Kami jadikan dia) maksudnya hukuman tersebut (sebagai peringatan) cermin perbandingan hingga mereka tidak melakukannya lagi (bagi umat-umat di masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian) (serta menjadi pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa) kepada Allah Taala. Dikhususkan bagi orang-orang ini, karena hanya merekalah yang dapat mengambil manfaat darinya sedangkan orang lain tidak.
««•»»
And We made it, this punishment, an exemplary punishment, a lesson to dissuade others from doing what they did; for all the former times and for the latter, that is, for the people of that time or those that came later; and an admonition to such as who fear, God: these are singled out for mention here because they, in contrast to others, are the ones who benefit thereby.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 65]•[AYAT 67]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
66of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=66&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:66


[002] Al Baqarah Ayat 065

««•»»
Surah Al Baqarah 65

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
««•»»
walaqad 'alimtumu alladziina i'tadaw minkum fii alssabti faqulnaa lahum kuunuu qiradatan khaasi-iina
««•»»
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu {59}, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera {60} yang hina".
{59} Hari Sabtu ialah hari yang khusus untuk beribadat bagi orang-orang Yahudi.
{60} Sebagian ahli tafsir memandang bahwa ini sebagai suatu perumpamaan , artinya hati mereka menyerupai hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasehat dan peringatan. Pendapat jumhur mufassir ialah mereka betul-betul beubah menjadi kera, hanya tidak beranak, tidak Makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.
««•»»
And certainly you know those of you who violated the Sabbath, whereupon We said to them, ‘Be you spurned apes.’
««•»»

Orang Yahudi di zaman Rasul saw. telah mengetahui kisah nenek moyang mereka yang melanggar ketentuan yang terdapat di dalam Taurat, yaitu agar mereka meninggalkan pekerjaan duniawi untuk melaksanakan amal ibadat pada hari Sabtu. Mereka tidak mau melaksanakan perintah Tuhan itu karena pada setiap hari Sabtu, ikan-ikan di laut bermunculan mudah ditangkap tapi selain hari Sabtu ikan-ikan itu menghilang. ini suatu ujian dari Allah kepada mereka karena mereka hidup di tepi pantai dan mata pencaharian mereka hanya menangkap ikan karena itu pergilah mereka ke laut menangkap ikan pada hari Sabtu itu dan meninggalkan amal ibadahnya. Perbuatan mereka tersebut suatu pelanggaran terhadap ketentuan Tuhan, maka Tuhan menjatuhkan hukuman dengan menjadikan mereka kera sehingga mereka jauh dari kebaikan serta hina dan rendah.

Menurut Mujahid riwayat Ibnu Jarir, "Rupa mereka tidak ditukar menjadi rupa kera tetapi hati, jiwa dan sifat mereka dirubah menjadi seperti kera. Oleh sebab itu mereka tidak dapat menerima pengajaran dan tidak dapat memahami ancaman" (HR Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim dari Mujahid) Pada ayat ini mereka diserupakan dengan kera dan ayat-ayat yang lain mereka diserupakan dengan keledai,

sesuai dengan firman Allah ,swt:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tidak memikulnya (tidak mengamalkan isinya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal
(QS Al Jum'ah [062]:5)

Jumhur ulama berpendapat, bahwa mereka benar-benar bertukar rupa menjadi kera. Disebut di dalam riwayat lain bahwa mereka yang dirubah menjadi kera itu, tidak beranak, tidak makan, tidak minum dan tidak dapat hidup dari tiga hari.

Di dalam Alquran terdapat ayat yang maksudnya:
وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتِ
Dan antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orong-orang) menyembah tagut.
(QS Al Maidah [5]:60)

Menurut "Al Manar" pendapat jumhur mufassirin bahwa mereka yang melanggar ketentuan hari Sabtu itu benar-benar menjadi kera dan babi sukarlah diterima walaupun Allah kuasa berbuat demikian. Merubah manusia menjadi hewan sebagai hukuman bagi orang yang berbuat maksiat, tidaklah sesuai dengan sunah Allah terhadap makhluk-Nya, terutama atas manusia makhluk yang dimuliakan Allah. Pendapat Mujahid lebih tepat bahwa yang berubah itu adalah mental mereka menjadi mental hewan karena nafsu duniawi yang besar pada mereka menyebabkan mereka lupa dan jauh dari nilai-nilai moral dan kemanusiaan.

Berkata Ibnu Kasir, "Pendapat yang benar ialah perubahan maknawi sebagaimana pendapat Mujahid. Jadi bukan perubahan bentuk (ujud) rupa seperti yang dikemukakan oleh Jumhur."

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sesungguhnya) lam-nya `lam qasam` menyatakan bersumpah artinya `demi` (kamu telah mengetahui) (orang-orang yang melanggar) peraturan (di antaramu pada hari Sabtu) yakni dengan menangkap ikan padahal Kami telah melarangmu dari demikian; dan mereka ini ialah penduduk Eilat atau Ayilah (lalu Kami titahkan kepada mereka, "Jadilah kalian kera yang hina!") artinya yang terkucil. Apa yang dikehendaki Allah itu pun terlaksana dan setelah masa tiga hari mereka menemui kematian.
««•»»
And verily (wa-la-qad: the lām is for oaths) you know that there were those among you who transgressed, violated, the Sabbath, by fishing, when We had forbidden you to do so — these were the inhabitants of Eilat — and We said to them, ‘Be apes, despised!’, rejected, and they became so: they died three days later.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 64]•[AYAT 66]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
65of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=65&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2  
http://al-quran.info/#2:65