Surah Al Baqarah 7
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
««•»»
khatama allaahu 'alaa quluubihim wa'alaa sam'ihim wa'alaa abshaarihim ghisyaawatun walahum 'adzaabun 'azhiimun
««•»»
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka {20}, dan penglihatan mereka ditutup {21}. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
««•»»
Allah has set a seal on their hearts and their hearing, and there is a blindfold on their sight,[1] and there is a great punishment for them.
Sebab orang-orang kafir tidak menerima peringatan ialah karena hati dan pendengaran mereka terkunci mati, tidak dapat menerima petunjuk dan segala macam nasihat pun tidak berbekas padanya. Dan juga karena penglihatan mereka tertutup, mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Alquran yang telah mereka dengar, tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
Terkuncinya hati dan pendengaran serta tertutupnya penglihatan orang-orang kafir karena mereka selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Tiap-tiap perbuatan yang terlarang yang mereka lakukan akan menambah terkunci dan tertutupnya hati dan pendengaran mereka. Makin banyak perbuatan itu mereka lakukan, makin bertambah kuat pula kunci dan tutupan pada hati dan telinga mereka sendiri.
Firman Allah swt:
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا
Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan "Hati kami tertutup", bahkan sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya. Karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.
(Q.S An Nisa' [4]:155)
Dan firman-Nya:
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka. sebagaimana mereka tidak beriman kepadanya (Alquran) pada permulaannya dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat.
(Q.S Al An'am [6]:110)
Proses bertambahnya tutupan dan bertambah kuatnya kunci hati dan pendengaran orang-orang kafir,
Diterangkan oleh hadis:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن المؤمن إذا أذنب ذنبا كان نقطة سوداء في قلبه، فإن تاب ونزع واستعتب صقل قلبه وان زاد زادت حتى تغلق قلبه
Bersabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya orang yang beriman apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu titik-titik hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mencabut perbuatannya dan berusaha untuk menghapuskannya cemerlanglah hatinya dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk bertambahlah titik itu hingga tertutup hatinya".
(H.R At Tirmizi dan Ibnu Jarir At Tabari dari Abu Hurairah)
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
««•»»
khatama allaahu 'alaa quluubihim wa'alaa sam'ihim wa'alaa abshaarihim ghisyaawatun walahum 'adzaabun 'azhiimun
««•»»
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka {20}, dan penglihatan mereka ditutup {21}. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
««•»»
Allah has set a seal on their hearts and their hearing, and there is a blindfold on their sight,[1] and there is a great punishment for them.
[1 ]The hearing and sight, often mentioned in the Qurʾān, refer to the inner spiritual hearing and vision by the means of which someone possessing faith apprehends the reality lying beyond the physical realm. Cf. [2:17,30][3:13[6:46,50,104][7:179,198][10:43][11:20,24][13:16][16:108][19:38][22:46][24:44][32:12][35:19][36:66][40:58][45:23][46:26][47:23][50:22][59:2]
««•»»Sebab orang-orang kafir tidak menerima peringatan ialah karena hati dan pendengaran mereka terkunci mati, tidak dapat menerima petunjuk dan segala macam nasihat pun tidak berbekas padanya. Dan juga karena penglihatan mereka tertutup, mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Alquran yang telah mereka dengar, tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
Terkuncinya hati dan pendengaran serta tertutupnya penglihatan orang-orang kafir karena mereka selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Tiap-tiap perbuatan yang terlarang yang mereka lakukan akan menambah terkunci dan tertutupnya hati dan pendengaran mereka. Makin banyak perbuatan itu mereka lakukan, makin bertambah kuat pula kunci dan tutupan pada hati dan telinga mereka sendiri.
Firman Allah swt:
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا
Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan "Hati kami tertutup", bahkan sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya. Karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.
(Q.S An Nisa' [4]:155)
Dan firman-Nya:
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka. sebagaimana mereka tidak beriman kepadanya (Alquran) pada permulaannya dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat.
(Q.S Al An'am [6]:110)
Proses bertambahnya tutupan dan bertambah kuatnya kunci hati dan pendengaran orang-orang kafir,
Diterangkan oleh hadis:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن المؤمن إذا أذنب ذنبا كان نقطة سوداء في قلبه، فإن تاب ونزع واستعتب صقل قلبه وان زاد زادت حتى تغلق قلبه
Bersabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya orang yang beriman apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu titik-titik hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mencabut perbuatannya dan berusaha untuk menghapuskannya cemerlanglah hatinya dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk bertambahlah titik itu hingga tertutup hatinya".
(H.R At Tirmizi dan Ibnu Jarir At Tabari dari Abu Hurairah)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Allah mengunci mati hati mereka) maksudnya menutup rapat hati mereka sehingga tidak dapat dimasuki oleh kebaikan (begitu pun pendengaran mereka) maksudnya alat-alat atau sumber-sumber pendengaran mereka dikunci sehingga mereka tidak memperoleh manfaat dari kebenaran yang mereka terima (sedangkan penglihatan mereka ditutup) dengan penutup yang menutupinya sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran (dan bagi mereka siksa yang besar) yang berat lagi tetap. Terhadap orang-orang munafik diturunkan ayat QS. Al Baqarah [2]:8.
««•»»
God has set a seal on their hearts, impressing on them and making certain that no good enters them; and on their hearing, [in which He has] deposited something so that they cannot profit from the truth they hear; and on their eyes is a covering, that is, a veil so that they do not see the truth; and for them there will be a mighty chastisement, that is, intense and everlasting.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Ibnu Jarir mengetengahkan dari jalur Ibnu Ishak, dari Muhammad bin Abu Ikrimah, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah, "Sesungguhnya orang-orang yang kafir.." (Q.S. Al-Baqarah 6) sampai akhir dua ayat. Kedua ayat tersebut turun berkenaan dengan orang-orang Yahudi Madinah. Diketengahkan dari Rabi` bin Anas, "Dua ayat diturunkan tentang memerangi kaum sekutu, yaitu, 'Sesungguhnya orang-orang kafir itu sama saja halnya bagi mereka', sampai dengan '...dan bagi mereka disediakan siksa yang keras.'"
(Q.S. Al-Baqarah [2]:6-7).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:7
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar