Kamis, 19 Februari 2015

[002] Al Baqarah Ayat 017

««•»»
Surah Al Baqarah 17

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ
««•»»
matsaluhum kamatsali alladzii istawqada naaran falammaa adhaa-at maa hawlahu dzahaba allaahu binuurihim watarakahum fii zhulumaatin laa yubshiruuna
««•»»
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api {26}, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
{26} Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
««•»»
Their parable is that of one who lighted a torch, and when it had lit up all around him, Allah took away their light, and left them sightless in a manifold darkness.[1]
[1] The one who lights the torch in the parable is the Prophet (), who illuminated the spiritual horizons of the Arabia of those days with the message of Islam. But the hypocrites, with their inward blindness, did not benefit from its light and continued to remain in the darkness of their faithlessness.
««•»»

Ayat ini memberikan gambaran lagi tentang orang-orang munafik seperti disebutkan ayat-ayat terdahulu dengan perumpamaan yang nyata.

Orang-orang munafik yang dimaksud dalam ayat ini ialah orang-orang kaum munafik dari ahli-ahli kitab (orang-orang Yahudi). Mereka itu telah beriman kepada kitab-kitab dan rasul-rasul yang telah lalu, maka seharusnya mereka beriman pula kepada Alquran dan Nabi Muhammad saw karena kedatangan Nabi Muhammad itu telah disebutkan dalam kitab-kitab mereka.

Akan tetapi disebabkan mereka dipengaruhi oleh kebesaran mereka di masa lampau, mereka tidak mau beriman. Tak ubahnya mereka itu seperti orang yang menyalakan api tatkala menyinari tempat sekitarnya, tiba-tiba api itu padam. Dengan demikian mereka berada dalam gelap gulita.
Firman Allah :
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman. kemudian menjadi kafir (lagi). lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
(QS Al Munafiqun: 3)

Seperti ayat yang lalu, maka ayat ini memberikan gambaran yang jelas tentang orang munafik

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Perumpamaan mereka) sifat mereka dalam kemunafikannya itu, (seperti orang yang menyalakan) atau menghidupkan (api) dalam kegelapan (dan setelah api itu menerangi) atau menyinari (apa yang di sekelilingnya) hingga ia dapat melihat, berdiang dan merasa aman dari apa yang ditakutinya (Allah pun menghilangkan cahaya yang menyinari mereka) yaitu dengan memadamkannya. Kata ganti orang dijadikan jamak `him` merujuk kepada makna `alladzii` (dan meninggalkan mereka dalam kegelapan tidak dapat melihat) apa yang terdapat di sekeliling mereka, sehingga tidak tahu jalan dan mereka dalam keadaan kecemasan. Demikianlah halnya orang-orang munafik yang mengucapkan kata-kata beriman, bila mereka mati mereka akan ditimpa ketakutan dan azab.
««•»»
Their likeness, the way they are in their hypocrisy, is as the likeness of one who kindled, that is, [one who] lit a fire in darkness, and when it illumined all about him, so that he is able to see, and to feel warm and secure from those he feared, God took away their light, extinguishing it (the plural pronoun [in nūrihim] takes into account the [plural] import of alladhī); and left them in darkness, unable to see, what is around them, confused as to the way, in fear; likewise are those who have found [temporary] security by professing faith, but who will meet with terror and punishment upon death; these [last] are:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 16]•[AYAT 18]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar