
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ
««•»»
walaqad aataynaa muusaa alkitaaba waqaffaynaa min ba'dihi bialrrusuli waaataynaa 'iisaa ibna maryama albayyinaati wa-ayyadnaahu biruuhi alqudusi afakullamaa jaa-akum rasuulun bimaa laa tahwaa anfusukumu istakbartum fafariiqan kadzdzabtum wafariiqan taqtuluuna
««•»»
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus {69}. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?
{69} Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa,
tanpa bapak, Yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri
Maryam. ini Termasuk mukjizat Isa a.s. menurut jumhur musafirin, bahwa
Ruhul Qudus itu ialah Malaikat Jibril.
««•»»Certainly We gave Moses the Book, and followed him with the apostles, and We gave Jesus, the son of Mary, manifest proofs, and confirmed him with the Holy Spirit. Is it not that whenever an apostle brought you[1] that which was not to your liking, you would act arrogantly; so you would impugn a part [of them], and slay a[nother] part?
[1] That is, the Jews.
««•»»Allah swt. telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s., kemudian Allah mengutus sesudahnya beberapa orang rasul yang datang secara silih berganti, mereka ini mengikuti jejaknya. Maka setiap waktu selalu ada rasul yang menyampaikan agama Allah. Dengan demikian tidak ada alasan bagi mereka untuk melupakannya, mengganti atau merubah peraturan-peraturan yang telah ditetapkan Allah.
Di dalam ayat-ayat yang lalu Allah swt telah memberikan penegasan tentang akibat yang akan menimpa orang-orang Yahudi bahwa mereka akan mendapat siksa yang berat lantaran mereka telah menyukai kebahagiaan dunia dari pada kebahagiaan akhirat. Kemudian dalam ayat-ayat berikut ini Allah swt. menerangkan kejahatan orang-orang Yahudi yang di luar batas prikemanusiaan. Karena meskipun mereka telah diberi petunjuk melalui beberapa rasul yang datang secara berturut-turut, namun tidak saja petunjuk-petunjuk itu mereka abaikan, bahkan di antara rasul-rasul itu ada yang didustakan dan ada pula yang dibunuh.
Sesudah itu Allah swt. menyebutkan nabi Isa a.s. dalam ayat ini secara khusus di antara para rasul itu dan menerangkan bahwa ia telah diberi mukjizat yang dapat membuktikan kebenaran kenabiannya. Kemudian Allah swt. menyebutkan pula, bahwa Isa a.s. telah diberi wahyu serta diperkuat dengan "Ruh Qudus" (Jibril as) dan ketinggian akhlak.
Kemudian Allah swt. menjelaskan sikap orang-orang Yahudi, bahwa apabila datang utusan Allah dengan membawa peraturan yang tidak sesuai dengan kehendak hawa nafsu mereka, mereka bersikap sombong dan congkak terhadap utusan itu (dengan cara berbuat sewenang-wenang dan berbuat keji di muka bumi, lalu sebagian dari para rasul itu mereka dustakan, seperti Nabi `Isa a.s. dan Nabi Muhammad saw. dan sebagiannya lagi mereka bunuh seperti Nabi Zakaria a.s. dan Yahya a.s. Maka tidaklah mengherankan apabila mereka tidak mempercayai seruan Muhammad saw. karunia membangkang dan mengingkari itu termasuk tabiat yang telah merasuk dalam tulang sumsum mereka.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Alkitab kepada Musa) yakni Taurat, (lalu Kami susul setelah itu dengan para rasul) secara berturut-turut, artinya Kami kirim seorang rasul sesudah yang lain, (dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti kebenaran) yakni mukjizat menghidupkan mayat, menyembuhkan orang yang buta dan berpenyakit kusta. (Dan Kami perkuat ia dengan Roh Kudus) merupakan `idhafat maushuf pada sifat` maksudnya ialah Roh yang disucikan yakni Jibril, sehingga karena kesuciannya ikut mengiringkannya ke mana pergi. Namun kamu tidak juga hendak mengikuti jalan yang benar! (Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul dengan membawa apa yang tidak diingini) atau disukai (dirimu) berupa kebenaran (kamu menjadi takabur) atau menyombongkan diri, tak mau mengikutinya. Kalimat ini merupakan jawaban bagi `setiap`, dan dialah yang menjadi sasaran pertanyaan, sedangkan tujuannya tidak lain dari celaan dan kecaman, (maka sebagian) di antara mereka (kamu dustakan) seperti Nabi Isa (dan sebagian lagi kamu bunuh) kata kerja `mudhari`` atau masa sekarang untuk menunjukkan peristiwa di masa lampau, artinya telah kamu bunuh Zakaria dan Yahya.
««•»»
And We gave Moses the Scripture, the Torah, and after him We sent successive messengers, that is, We sent them one after another, and We gave Jesus son of Mary the clear proofs, that is, the miracles of bringing the dead back to life and healing the blind and the leper, and We confirmed him, We strengthened him, with the Holy Spirit (the expression rūh al-qudus is an example of annexing [in a genitive construction] the noun described to the adjective [qualifying it], in other words, al-rūh al-muqaddasa), that is, Gabriel, [so described] on account of his [Jesus’s] sanctity; he would accompany him [Jesus] wherever he went; still you refuse to be upright, and whenever there came to you a messenger, with what your souls did not desire, [did not] like, in the way of truth, you became arrogant, you disdained to follow him (istakbartum, ‘you became arrogant’, is the response to the particle kullamā, ‘whenever’, and constitutes the interrogative, and is meant as a rebuke); and some, of them, you called liars, such as Jesus, and some you slay?, such as Zachariah and John (the present tenses [of these verbs] are used to narrate the past events [as though they were events in the present], in other words, ‘[and some] you slew’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
And We gave Moses the Scripture, the Torah, and after him We sent successive messengers, that is, We sent them one after another, and We gave Jesus son of Mary the clear proofs, that is, the miracles of bringing the dead back to life and healing the blind and the leper, and We confirmed him, We strengthened him, with the Holy Spirit (the expression rūh al-qudus is an example of annexing [in a genitive construction] the noun described to the adjective [qualifying it], in other words, al-rūh al-muqaddasa), that is, Gabriel, [so described] on account of his [Jesus’s] sanctity; he would accompany him [Jesus] wherever he went; still you refuse to be upright, and whenever there came to you a messenger, with what your souls did not desire, [did not] like, in the way of truth, you became arrogant, you disdained to follow him (istakbartum, ‘you became arrogant’, is the response to the particle kullamā, ‘whenever’, and constitutes the interrogative, and is meant as a rebuke); and some, of them, you called liars, such as Jesus, and some you slay?, such as Zachariah and John (the present tenses [of these verbs] are used to narrate the past events [as though they were events in the present], in other words, ‘[and some] you slew’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
87of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=87&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:87
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=87&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:87
Tidak ada komentar:
Posting Komentar