
بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ
««•»»
bi/samaa isytaraw bihi anfusahum an yakfuruu bimaa anzala allaahu baghyan an yunazzila allaahu min fadhlihi 'alaa man yasyaau min 'ibaadihi fabaauu bighadhabin 'alaa ghadhabin walilkaafiriina 'adzaabun muhiinun
««•»»
Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya {71} kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan {72}. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.
{71} Maksudnya: Allah menurunkan wahyu (kenabian) kepada Muhammad
s.a.w.
{72} Maksudnya: mereka mendapat kemurkaan yang berlipat-ganda
Yaitu kemurkaan karena tidak beriman kepada Muhammad s.a.w. dan
kemurkaan yang disebabkan perbuatan mereka dahulu, Yaitu membunnuh Nabi,
mendustakannya, merobah-robah isi Taurat dan sebagainya.
««•»»Evil is that for which they have sold their souls, by defying what Allah has sent down, out of envy, that Allah should bestow His grace on any of His servants that He wishes. Thus they earned wrath upon wrath, and there is a humiliating punishment for the faithless.
««•»»
Allah menjelaskan betapa jeleknya perbuatan mereka serta mengibaratkannya seolah-olah mereka menjual diri mereka sendiri. Perbuatan mereka itu baru pengingkaran terhadap kitab yang diturunkan oleh Allah, yang sebenarnya mereka telah mengetahui, ialah kitab yang membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka. Dengan demikian mereka membiarkan diri mereka terjerumus dalam kekafiran, seolah-olah mereka itu menghancurkan diri mereka sendiri.
Sebagai akibat dari kedengkian mereka ialah, mereka mengingkari kenabian Muhammad dan benci apabila ia menerima wahyu dari Allah. Mereka tidak senang Muhammad saw. itu diangkat sebagai Nabi karunia Muhammad saw. keturunan Ismail, padahal mereka mengharap-harap Nabi yang ditunggu-tunggu kedatangannya itu diangkat dari keturunan Ishak.
Kemudian Allah menyebutkan sejauh mana kemurkaan-Nya yang akan menimpa, yaitu mereka akan mendapat kemurkaan yang berlipat ganda, melebihi kemurkaan yang seharusnya diterima sebelumnya. Sebab tiada lain karunia mereka di samping membangkang kepada Nabi Musa a.s. juga mengingkari kerasulan Muhammad saw.
Kemudian Tuhan menerangkan akibat dari perbuatan mereka yaitu karunia kekafiran mereka, mereka mendapat siksaan yang menyeret mereka ke lembah kehinaan dan kenistaan baik di dunia maupun di akhirat. Adapun siksaan mereka di dunia ialah, mereka akan berada dalam lembah kehinaan dan terbelenggu dalam rantai kenistaan. Sedang siksaan mereka di akhirat ialah, mereka akan mengalami siksaan yang kekal di dalam neraka Jahanam, mereka akan mengalami sejelek-jeleknya kejadian.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Alangkah buruknya perbuatan mereka menjual) (diri mereka sendiri) maksudnya bagian pahala mereka. `Ma` pada kata-kata `bi`samaa` adalah kata `nakirah` atau `tidak tentu` (indefinit) dan berarti `sesuatu`, merupakan `tamyiz` bagi pelaku kata kerja `bi`sa` yang dikhususkan untuk celaan. (bahwa mereka kafir) artinya dengan kekafiran mereka (terhadap apa yang diturunkan Allah) berupa Alquran (disebabkan kedengkian) berfungsi sebagai `maf`ul liajlih` menunjukkan motif bagi kekafiran mereka itu. (bahwa Allah menurunkan) ada yang membaca `yunzila` dan ada pula `yunazzila` (karunia-Nya) maksudnya wahyu (kepada siapa yang dikehendaki-Nya) untuk menjadi rasul (di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka kembali) (dengan kemurkaan) dari Allah disebabkan kekafiran mereka terhadap wahyu yang diturunkan itu. Celaan ini menyatakan betapa besarnya kesalahan yang mereka perbuat (di atas kemurkaan) artinya yang bertimpa-timpa yakni setelah kemurkaan yang selayaknya mereka terima sebelum itu, dengan menyia-nyiakan kitab Taurat serta menolak Nabi Isa. (Dan bagi orang-orang kafir disediakan siksaan yang menghinakan).
««•»»
Evil is that for which they sell their souls, that is, their share of the reward [in the Hereafter] (bi’samā, ‘evil is that [for] which’: mā here is an indefinite particle, representing ‘a thing’, and constitutes a specification qualifying the subject of [the verb] bi’s, ‘evil is’, the very thing being singled out for criticism); that they disbelieve in that, Qur’ān, which God has revealed, grudging (baghyan here is an object denoting reason for yakfurū, ‘they disbelieve’), that is, out of envy, that God should reveal (read either yunzil or yunazzil) of His bounty, the Inspiration, to whomever He will of His servants, to deliver the Message; and they were laden, they returned, with anger, from God for their disbelief in what He has revealed (the indefinite form, bi-ghadabin, ‘with anger’, is used to emphasise the awesomeness [of the ‘anger’]), upon anger, which they deserved formerly, when they neglected the Torah and disbelieved in Jesus; and for the disbelievers there shall be a humiliating chastisement.
««•»»
Le mal est celui pour lequel ils vendent leurs âmes, qui est, leur part de la récompense [dans l'au-delà] (bi'samā, «le mal est que [pour] qui ': MA ici est une particule indéterminée, ce qui représente« une chose » , et constitue une spécification qualifier l'objet de [les] verbe de BI, «le mal est ', la chose étant l'objet de critiques); qu'ils ne croient pas en ce Coran, que Dieu a révélé, à contrecœur (baghyan ici est un objet désignant raison pour yakfurū », ils ne croient pas»), qui est, par envie, que Dieu doit révéler (lire soit yunzil ou yunazzil ) de sa bonté, l'Inspiration, à qui Il veut parmi Ses serviteurs, pour délivrer le message; et ils étaient chargés, ils sont retournés, de colère, de Dieu pour leur incrédulité dans ce qu'Il a révélé (la forme indéfinie, bi-ghadabin, «avec colère», est utilisé pour souligner la majesté [de la «colère»]), sur la colère, qu'ils méritaient autrefois, quand ils ont négligé la Torah et ne croient pas en Jésus; et pour les mécréants il y aura un châtiment humiliant.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Evil is that for which they sell their souls, that is, their share of the reward [in the Hereafter] (bi’samā, ‘evil is that [for] which’: mā here is an indefinite particle, representing ‘a thing’, and constitutes a specification qualifying the subject of [the verb] bi’s, ‘evil is’, the very thing being singled out for criticism); that they disbelieve in that, Qur’ān, which God has revealed, grudging (baghyan here is an object denoting reason for yakfurū, ‘they disbelieve’), that is, out of envy, that God should reveal (read either yunzil or yunazzil) of His bounty, the Inspiration, to whomever He will of His servants, to deliver the Message; and they were laden, they returned, with anger, from God for their disbelief in what He has revealed (the indefinite form, bi-ghadabin, ‘with anger’, is used to emphasise the awesomeness [of the ‘anger’]), upon anger, which they deserved formerly, when they neglected the Torah and disbelieved in Jesus; and for the disbelievers there shall be a humiliating chastisement.
««•»»
Le mal est celui pour lequel ils vendent leurs âmes, qui est, leur part de la récompense [dans l'au-delà] (bi'samā, «le mal est que [pour] qui ': MA ici est une particule indéterminée, ce qui représente« une chose » , et constitue une spécification qualifier l'objet de [les] verbe de BI, «le mal est ', la chose étant l'objet de critiques); qu'ils ne croient pas en ce Coran, que Dieu a révélé, à contrecœur (baghyan ici est un objet désignant raison pour yakfurū », ils ne croient pas»), qui est, par envie, que Dieu doit révéler (lire soit yunzil ou yunazzil ) de sa bonté, l'Inspiration, à qui Il veut parmi Ses serviteurs, pour délivrer le message; et ils étaient chargés, ils sont retournés, de colère, de Dieu pour leur incrédulité dans ce qu'Il a révélé (la forme indéfinie, bi-ghadabin, «avec colère», est utilisé pour souligner la majesté [de la «colère»]), sur la colère, qu'ils méritaient autrefois, quand ils ont négligé la Torah et ne croient pas en Jésus; et pour les mécréants il y aura un châtiment humiliant.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
90of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=90&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:90
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=90&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:90
Tidak ada komentar:
Posting Komentar