
««•»»
Surah Al Baqarah 49
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ
««•»»
wa-idz najjaynaakum min aali fir'awna yasuumuunakum suu-a al'adzaabi yudzabbihuuna abnaa-akum wayastahyuuna nisaa-akum wafii dzaalikum balaaun min rabbikum 'azhiimun
««•»»
Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.
««•»»
And when We delivered you from Pharaoh’s clan who inflicted a terrible torment on you, and slaughtered your sons and spared your women, and in that there was a great test from your Lord.
««•»»
Dalam ayat ini, Allah swt. mengingatkan lagi kepada mereka tentang nikmat-nikmat-Nya yang lain, yaitu bahwa mereka telah diselamatkan-Nya dari kesengsaraan yang mereka alami, yang timbul dari kekejaman Firaun 81) raja negeri Mesir, di waktu Bani Israel itu bertempat tinggal di sana.
Orang yang pertama-tama dari kalangan Bani Israel itu yang masuk ke Negeri Mesir, ialah Nabi Yusuf a.s. Kemudian saudara-saudaranya datang pula ke sana dan tinggal bersamanya. Selanjutnya, keturunan mereka itulah yang berkembang biak di sana, sehingga dalam masa 400 tahun saja jumlah mereka telah mencapai 600.000 orang. Penduduk asli telah terdesak karena Bani Israel itu giat bekerja dan memiliki pikiran yang lebih cerdas. Di samping itu mereka sangat mementingkan diri sendiri karena mereka masih tetap menganggap diri mereka sebagai sya`bullah. Sebab itu, mereka tidak mau bersatu padu dengan penduduk asli di sana dan tidak mau bekerja sama dan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Melihat keadaan yang demikian, maka penduduk ash negeri itu semakin merasa khawatir, sebab apabila Bani Israel itu semakin banyak jumlahnya maka mereka akan menguasai keadaan dan penduduk asli sendiri akan semakin terdesak. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk melemahkan kekuatan Bani Israel itu. Mula-mula dengan mewajibkan kerja paksa kepada mereka. Kemudian semakin meningkat dengan pembunuhan anak-anak lelaki mereka dan hanya anak-anak perempuan mereka yang dibiarkan hidup. Raja Firaun memerintahkan kepada setiap suku-suku rakyatnya untuk membunuh setiap lelaki Bani Israel itu walaupun anak-anak kecil mereka.
Penderitaan yang dialami Bani Israel itu merupakan ujian bagi mereka karena mereka telah melupakan nikmat-nikmat dan mereka telah melakukan bermacam-macam dosa. Kemudian Allah swt. mengampuni dan menerima tobat mereka dan dikaruniakan-Nya pula nikmat yang besar, yaitu mereka diselamatkan-Nya dari kesengsaraan yang mereka alami dari kekejaman Firaun itu. Tetapi rahmat inipun merupakan ujian bagi mereka, apakah nantinya mereka akan mensyukuri nikmat itu atau tidak.
Kita Umat Islam dapat pelajaran yang berharga dari kisah Bani Israel itu. Allah swt. mula-mula telah melimpahkan bermacam-macam nikmat-Nya kepada umat Islam, sehingga umat ini telah bersatu di bawah panji-panji Islam dan hidup dalam persaudaraan yang kokoh, sehingga berhasil membangun negara Islam yang kuat, Akan tetapi kemudian terjadilah perpecahan di antara umat Islam, sehingga Allah swt. mendatangkan malapetaka kepada mereka.
Kerajaan Bani Abbas di Bagdad diruntuhkan oleh bangsa Tartar. Kemudian terjadi perang Salib dalam waktu yang panjang. Sementara itu bangsa-bangsa barat menyusup ke negeri-negeri Islam, menguasai sumber-sumber kekayaan sehingga umat Islam di mana-mana menjadi lemah, takluk di bawah kekuasaan kaum penjajah. Barulah akhir-akhir ini negara Islam dapat bangkit kembali dan berhasil memerdekakan negeri mereka dari kekuasaan penjajah.
Surah Al Baqarah 49
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ
««•»»
wa-idz najjaynaakum min aali fir'awna yasuumuunakum suu-a al'adzaabi yudzabbihuuna abnaa-akum wayastahyuuna nisaa-akum wafii dzaalikum balaaun min rabbikum 'azhiimun
««•»»
Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.
««•»»
And when We delivered you from Pharaoh’s clan who inflicted a terrible torment on you, and slaughtered your sons and spared your women, and in that there was a great test from your Lord.
««•»»
Dalam ayat ini, Allah swt. mengingatkan lagi kepada mereka tentang nikmat-nikmat-Nya yang lain, yaitu bahwa mereka telah diselamatkan-Nya dari kesengsaraan yang mereka alami, yang timbul dari kekejaman Firaun 81) raja negeri Mesir, di waktu Bani Israel itu bertempat tinggal di sana.
Orang yang pertama-tama dari kalangan Bani Israel itu yang masuk ke Negeri Mesir, ialah Nabi Yusuf a.s. Kemudian saudara-saudaranya datang pula ke sana dan tinggal bersamanya. Selanjutnya, keturunan mereka itulah yang berkembang biak di sana, sehingga dalam masa 400 tahun saja jumlah mereka telah mencapai 600.000 orang. Penduduk asli telah terdesak karena Bani Israel itu giat bekerja dan memiliki pikiran yang lebih cerdas. Di samping itu mereka sangat mementingkan diri sendiri karena mereka masih tetap menganggap diri mereka sebagai sya`bullah. Sebab itu, mereka tidak mau bersatu padu dengan penduduk asli di sana dan tidak mau bekerja sama dan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Melihat keadaan yang demikian, maka penduduk ash negeri itu semakin merasa khawatir, sebab apabila Bani Israel itu semakin banyak jumlahnya maka mereka akan menguasai keadaan dan penduduk asli sendiri akan semakin terdesak. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk melemahkan kekuatan Bani Israel itu. Mula-mula dengan mewajibkan kerja paksa kepada mereka. Kemudian semakin meningkat dengan pembunuhan anak-anak lelaki mereka dan hanya anak-anak perempuan mereka yang dibiarkan hidup. Raja Firaun memerintahkan kepada setiap suku-suku rakyatnya untuk membunuh setiap lelaki Bani Israel itu walaupun anak-anak kecil mereka.
Penderitaan yang dialami Bani Israel itu merupakan ujian bagi mereka karena mereka telah melupakan nikmat-nikmat dan mereka telah melakukan bermacam-macam dosa. Kemudian Allah swt. mengampuni dan menerima tobat mereka dan dikaruniakan-Nya pula nikmat yang besar, yaitu mereka diselamatkan-Nya dari kesengsaraan yang mereka alami dari kekejaman Firaun itu. Tetapi rahmat inipun merupakan ujian bagi mereka, apakah nantinya mereka akan mensyukuri nikmat itu atau tidak.
Kita Umat Islam dapat pelajaran yang berharga dari kisah Bani Israel itu. Allah swt. mula-mula telah melimpahkan bermacam-macam nikmat-Nya kepada umat Islam, sehingga umat ini telah bersatu di bawah panji-panji Islam dan hidup dalam persaudaraan yang kokoh, sehingga berhasil membangun negara Islam yang kuat, Akan tetapi kemudian terjadilah perpecahan di antara umat Islam, sehingga Allah swt. mendatangkan malapetaka kepada mereka.
Kerajaan Bani Abbas di Bagdad diruntuhkan oleh bangsa Tartar. Kemudian terjadi perang Salib dalam waktu yang panjang. Sementara itu bangsa-bangsa barat menyusup ke negeri-negeri Islam, menguasai sumber-sumber kekayaan sehingga umat Islam di mana-mana menjadi lemah, takluk di bawah kekuasaan kaum penjajah. Barulah akhir-akhir ini negara Islam dapat bangkit kembali dan berhasil memerdekakan negeri mereka dari kekuasaan penjajah.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan) ingatlah (ketika Kami membebaskan kamu) maksudnya nenek moyangmu, ucapan ini dan yang berikutnya ditujukan kepada generasi yang terdapat di masa nabi kita, mengenai nikmat karunia yang dilimpahkan kepada nenek moyang mereka itu, agar mereka ingat kepadanya dan beriman kepada Allah Taala (dari kaum keluarga Firaun yang merasakan kepadamu) maksudnya menimpakan (sejelek-jelek siksaan) artinya siksaan yang amat berat. Kalimat itu merupakan `hal` bagi kata ganti orang yang terdapat pada `membebaskan kamu`. (Mereka menyembelih) merupakan penjelasan bagi kalimat yang sebelumnya (anak-anak lelakimu) (dan membiarkan hidup) artinya tidak membunuh (anak-anak perempuanmu). Hal ini disebabkan ramalan tukang tenung bahwa akan ada seorang anak lelaki kelahiran Bani Israel yang akan menjadi penyebab lenyapnya kerajaan Firaun itu. (Dan hal yang demikian itu) yakni siksaan atau pembebasan (menjadi cobaan) ujian atau pemberian nikmat (yang amat besar dari Tuhanmu)?
««•»»
And, remember, when We delivered you, your forefathers: the address here and henceforth directed to those living at the time of the our Prophet, is about how God blessed their forefathers, and is intended to remind them of God’s grace so that they might believe; from the folk of Pharaoh who were visiting you with, that is, making you taste, evil chastisement, of the worst kind (the sentence here is a circumstantial qualifier referring to the person of the pronoun [suffixed] in najjaynākum, ‘We delivered you’); slaughtering your, newly-born, sons: this is explaining what has just been said; and sparing, retaining, your women, [doing so] because of the saying of some of their priests that a child born among the Israelites shall bring about the end of your rule [Pharaoh]; and for you therein, chastisement or deliverance, was a tremendous trial, a test or a grace, from your Lord.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
49of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=49&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:49
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=49&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar