
Surah Al Baqarah 25
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
««•»»
wabasysyiri alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati anna lahum jannaatin tajrii min tahtihaa al-anhaaru kullamaa ruziquu minhaa min tsamaratin rizqan qaaluu haadzaa alladzii ruziqnaa min qablu wautuu bihi mutasyaabihan walahum fiihaa azwaajun muthahharatun wahum fiihaa khaaliduuna
««•»»
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya {32}.
{32} Kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani.
««•»»that for them shall be gardens with streams running in them: whenever they are provided with their fruit for nourishment, they will say, ‘This is what we were provided before,’ and they were given something resembling it. In it there will be chaste mates for them, and they will remain in it [forever].
««•»»
Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam agar menyampaikan "berita gembira" kepada orang-orang yang beriman. Sifat-sifat berita gembira itu ialah berita yang dapat menimbulkan kegembiraan dalam arti yang sebenarnya bagi orang-orang yang menerima atau mendengar berita itu. Berita gembira hanya di hadapkan kepada orang-orang yang bekerja dan berusaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang digariskan oleh agama. Karena itulah, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh Nabi Muhammad menyampaikan berita gembira itu kepada orang-orang yang beriman dan berbuat baik.
Iman yang dihargai Allah Subhanahu wa Ta'ala ialah iman yang dibuktikan dengan amal kebajikan, itulah iman yang hidup. Sebaliknya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak menghargai amal apabila tidak berdasarkan iman yang benar.
Amal (perbuatan), ialah mewujudkan suatu perbuatan atau pekerjaan, baik berupa perkataan, perbuatan atau pun ikrar hati tetapi yang biasa dipahami dari perkataan "amal" ialah perbuatan anggota badan. Amal baik, ialah mewujudkan perbuatan yang baik sebagai yang telah ditentukan oleh agama.
Pada ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebut perkataan "beriman" dan "berbuat baik" karena "berbuat baik" itu adalah hasil dari pada "iman".
Pada ayat di atas itu juga disebut balasan yang akan diterima oleh orang-orang yang beriman yaitu surga disertai dengan sifat-sifatnya.
"Surga" menurut bahasa berarti "aman" yang indah dengan tanam-tanaman yang beraneka warna, menarik hati orang-orang yang memandangnya. Yang dimaksud dengan "surga" di sini ialah tempat yang disediakan bagi orang-orang yang beriman di akhirat nanti.
Surga termasuk alam gaib, tidak diketahui hakikatnya oleh manusia, hanya Allah saja yang mengetahuinya. Yang perlu dipercaya, ialah bahwa surga merupakan tempat yang penuh kenikmatan jasmani dan rohani yang disediakan bagi orang-orang yang beriman. Bentuk kenikmatan itu tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan duniawi.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan sampaikanlah berita gembira) kabarkanlah (kepada orang-orang yang beriman) yang membenarkan Allah (dan mengerjakan kebaikan), baik yang fardu atau yang sunah (bahwa bagi mereka disediakan surga-surga), yaitu taman-taman yang ada pepohonan dan tempat-tempat kediaman (yang mengalir di bawahnya) maksudnya di bawah kayu-kayuan dan mahligai-mahligainya (sungai-sungai) maksudnya air yang berada di sungai-sungai itu, karena sungai artinya ialah galian tempat mengalirnya air, sebab airlah yang telah menggali atau menjadikannya `nahr` dan menisbatkan `mengalir` pada selokan disebut `majaz` atau simbolisme.
(Setiap mereka diberi rezeki di dalam surga itu) maksudnya diberi makanan (berupa buah-buahan, mereka mengatakan, "Inilah yang pernah) maksudnya seperti inilah yang pernah (diberikan kepada kami dulu"), yakni sebelum masuk surga, karena buah-buahan itu seperti itu pula ciri masing-masingnya, hampir serupa. (Mereka disuguhi) atau dipetikkan buah itu (dalam keadaan serupa), yakni warnanya tetapi berbeda rasanya, (dan diberi istri-istri) berupa wanita-wanita cantik dan selainnya, (yang suci) suci dari haid dan dari kotoran lainnya, (dan mereka kekal di dalamnya) untuk selama-lamanya, hingga mereka tak pernah fana dan tidak pula dikeluarkan dari dalamnya.
««•»»
And give good tidings to, inform, those who believe, who have faith in God, and perform righteous deeds, such as the obligatory and supererogatory [rituals], that theirs shall be Gardens, of trees, and habitations, underneath which, that is, underneath these trees and palaces, rivers run (tajrī min tahtihā’l-anhāru), that is, there are waters in it (al-nahr is the place in which water flows [and is so called] because the water carves [yanhar] its way through it; the reference to it as ‘running’ is figurative); whensoever they are provided with fruits therefrom, that is, whenever they are given to eat from these gardens, they shall say, ‘This is what, that is, the like of what we were provided with before’, that is, before this, in Paradise, since its fruits are similar (and this is evidenced by [the following statement]): they shall be given it, the provision, in perfect semblance, that is, resembling one another in colour, but different in taste; and there for them shall be spouses, of houris and others, purified, from menstruation and impurities; therein they shall abide: dwelling therein forever, neither perishing nor departing therefrom. And when the Jews said, ‘Why does God strike a similitude about flies, where He says, And if a fly should rob them of anything [QS.. 22:73] and about a spider, where He says, As the likeness of the spider [QS. 29:41]: what does God want with these vile creatures? God then revealed the following:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
25of286
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=25&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:25
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=2&tAyahNo=25&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#2:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar